Selasa, 25 Februari 2014

tugas TIK

Abu Gunung Kelud di Yogyakarta Suburkan Tanah

Abu Gunung Kelud di Yogyakarta Suburkan Tanah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kiriman abu dari Gunung Kelud menjadi berkah bagi petani di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian tim riset Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menemukan, abu Gunung Kelud lebih menyuburkan tanah daripada abu Gunung Merapi. "Bisa menyuburkan tanah tandus dan meningkatkan kualitas pupuk kompos," ujar Wakil Rektor Bidang Akademik UMY, Gunawan Budiyanto, Selasa 25 Februari 2014.

Penyebabnya, kata dia, material abu gunung kelud jauh lebih lembut, dengan diameter 0,002 milimeter. “Sementara abu Letusan Merapi agak kasar karena banyak bercampur pasir,” katanya.

Gunawan menyimpulkan, abu letusan Gunung Kelud di DIY punya kemampuan lebih kuat mengikat air. Gaya Adhesi atau pengikatan air dalam skala tinggi dimiliki abu Kelud yang berukuran halus. "Bukan hanya memiliki nutrisi yang bagus untuk tanah," kata dia.

Pemanfaatan abu ini bisa dipakai untuk mengubah karakter sejumlah tanah tandus di DIY agar memiliki daya ikat ke air lebih kuat. Namun, abu ini tetap tak boleh hanya berada di permukaan tanah karena malah bisa mengeras dan menghalangi air meresap ke tanah. "Tetap harus dicampur dengan lapisan bawah permukaan tanah," kata dia.

Tim riset gabungan di Laboratorium Ilmu Tanah dan Nutrisi Tanaman UMY menjajal efektivitas abu Kelud ke tanah merah dari Gunung Kidul, tanah pasir dari pesisir Bantul dan tanah berpasir dari kawasan pantai di Kulon Progo. Tanah itu selama ini dimanfaatkan petani untuk menanam melon, semangka dan cabai. "Tapi waktu tanam agak lama karena tanah gampang kering," kata dia.

Dalam kondisi biasa tanah itu hanya bertahan basah selama setengah hari setelah disiram air. Jika adonan tanah dicampur abu Gunung Kelud, daya ikat terhadap air jauh lebih lama. "Bisa dua hari, dua malam," kata Gunawan.

Karena memiliki daya ikat yang baik pada zat cair, abu Kelud yang lembut juga baik untuk memaksimalkan fungsi pupuk kompos. Pencampuran abu dengan kotoran hewan atau bahan organik yang melapuk bisa menghasilkan pupuk kompos berkualitas lebih baik. "Abu Gunung Kelud di DIY lebih baik diarahkan pemanfaatannya untuk memulihkan kesuburan tanah di sejumlah kawasan kering," kata dia.

Pakar kajian tanah dari Fakultas Pertanian UGM, Azwar Maaz pernah mengatakan material halus abu vulkanik, seperti yang menghujani kawasan DIY pasca letusan Gunung Kelud, sebenarnya bahan cepat saji untuk pembentukan tanah yang subur. Tapi, dia mengingatkan, proses penyatuannya dengan tanah butuh waktu lama apabila tanpa campuran lain. "Bisa cepat menyatu dengan tanah apabila dicampur tanah lama, kompos atau pupuk organik," kata dia.

Tim lain, yang bekerja di Laboratorium Mekanika Tanah UMY, juga tengah mempelajari kemungkinan abu Kelud bisa dicampur dengan semen. Tapi, ada dugaan abu kelud memiliki daya susut kembang yang berbeda dengan semen.

Pencampurannya secara asal-asalan bisa memudahkan bangunan konstruksi retak sebab respon keduanya pada peningkatan dan pengurangan suhu berbeda. Gunawan Budiyanto  mengatakan riset masih dalam tahap menguji daya susut kembang abu kelud. "Kalau hasilnya memang beda jauh, kami cari cara bagaiamana menyeimbangkannya dengan semen," kata dia.

Pendapat saya:
Jika kita mendengar kabar atau berita tentang meletusnya Gunung Kelud, kita pasti akan membayangkan muntahan lava yang keluar dari kawah gunung atau material abu dan pasir yang menghujani beberapa daerah, dan para pengungsi yang sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan kita.
Tetapi dibalik semua itu, ada dampak positif yang kita dapatkan dari letusan Gunung Kelud. Seperti cuplikan berita diatas, Gunung Kelud membawa material abu vulkanik ke beberapa daerah. Kita pasti tau bahwa abu vulkanik memiliki manfaat untuk menyuburkan tanah pertanian dan perkebunan. Dari beberapa penelitian, ternyata abu vulkanik memiliki tekstur yang lembut, sehingga dapat dengan mudah menyerap air.
Sudah pasti kita berduka jika mendengar berita letusan Gunung Kelud, tetapi kita tetap harus bersyukur, karena faktanya Gunung Kelud memberi banyak manfaat di bidang pertanian. Kita harus bersyukur dalam keadaan apapun, karena Tuhan selalu member yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Bencana apapun pasti selalu member berkah untuk kita.